.Kanagarian Biaro Gadang
Oleh: Ram Zul
Pada awalnya Nagari Biaro Gadang ini dahulunya terdiri
dari dua Nagari yaitu Nagari Biaro dan Nagari limo Balai.
Nagari Biaro ini kenapa diberi nama Biaro dikarenakan
kaharoanan orang yang berada di daerah biaro itu akan kedatangang seorang raja
dari Pagaruyuang yaitu Rajo Nan Sati. Rajo Nan Sati akan melakukan perajalan
panjang menuju Aceh. Oleh sebab itu sang raja akan singgah di negeri ini,
tetapi raja tersebut hanya lewat saja sedangkan anak nagari harap sekali akan
kesinggahan Raja, akibat peristiwa itu timbullah suatu perkataan yang berbunyi
”biharok ” artinya harap. Lama
kelamaan dijadikan lah nama Nagari yang berasal dari kata biharok tersebut
menjadi Biaro.
Nagari Limo Balai ini sendiri terdiri dari limo buah
balai atau sekarang lebih dikenal denagan sebutan jorong adapun daerah yang
limo balai tersebu adalah:
1. Tanjuang Alam
Berasal dari
Tanjung Ba-alam. Ditempat kampong Tanjung Alam sekarang terdapat setumpuk tanah
ketinggian dan disudut tanah tersebut dipancang sebuah alam ( bendera ) sebagai
tanda yang bahasa tempat tersebut telah telah ada penghuninya. Dari perkataan
Tanjung Ba-alam inilah menjelma jadi nama Tanjung Alam .
2. Tanjuang Medan
Berasal dari
nama sebuah tanjung yang dipergunakan oleh penghulu-penghulu setempat sebagai
tempat untuk ber-medan ( berapat ) dan dinamailah tanjung Tanjung Medan.
3. Lunguak Muto
Pada masa dahulunya, dilunggukkan ( dikumpulkan ) orang batu ditempat yang
bernama sekarang Lungguk Muto yang digunakan sebagai pertahanan terhadap musuh,
yang mana onggokkan batu tersebut kemudian ditumbuhi oleh rumput muto. Karena
suburnya tumbuh rumput muto itu, sehingga tidak kelihatan lagi onggokan batu
tadi, sebab sudah diselimuti oleh rumput muto, seakan-akan sudah menjadi
lunggukan rumput muto saja kelihatannya dan dinamailah tempat tersebut dengan
nama Lungguk Muto.
4. Pilubang
Berasal dari
perkataan lubang yang banyak sekali dibuat orang di daerah ini sebagai tempat
pertahanan dari serang musuh.
5. Batang Buo
Batang Buo
adalah nama sebuah sungai yang melalui sebuah kampong itu kampong Batang Buo.
Pada mulanya sungai itu bernama Batang Baguo-guo, karena ditepi sungai tersebut
banyak terdapat guo-guo yang dibuat oleh batang air itu sendiri. Dari Batang
Baguo-guo menjadi Batang Buo.
Perlu juga diketahui sebelum Limo Balai nagari ini
bernama Tigo Balai yaitu Pilubang, Tanjuang Medan, dan Batang Buo. Namun
setelah Surau Gadang Anguih terbakar maka mulailah muncul Langgar disetiap
balai. Setelah itu di Lunguak Muto dan Tanjuang Alam juga membuat Langgar
sendiri. Maka dari itu berubahlah tigo balai menjadi Limo Balai.
Biaro dan Limo Balai ini bersatu setelah wali nagari dari
Limo Balai Muahammad Sarif Mantiko Basa melakuakan Ibadah Haji. Maka saat itu
nagari Limo balai dititipkan kepada wali nagari Biaro yaitu Ahmad Datuak
Sinaro.
Inilah cikal bakal berdirinya nagari Biaro Gadang.